Cari Blog Ini

Sabtu, 10 Desember 2011

contoh proposal PTK

  1. JUDUL PENELITIAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN 06 LUBUK LAYANG MELALUI MODEL PEMBELAJARA DEBAT
  1. BIDANG ILMU : ILMU PENDIDIKAN
  2. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah humanisasi, yaitu upaya memanusiakan  manusia atau upaya membantu agar manusia mampu mewujudkan diri sendiri sesuai dengan martabat kemanusiaanya.
Salah satu tujuan Negara Kesataun Republik Indonesia yang termuat dalam UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memilikimkomitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatua Rtepublik Indonesia.
Hakekat BKRI adalah kebangsaan moderen. Negara kebangsaan  moderen adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatau masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnis, atau gologan.
Mata pelakajaran Pkn merupoakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembenrukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya unrtuk menjadi warga Negara yang cerdas, trampil, dan berkarakter yang di amanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.
Mata pelajaran PKn bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berfikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi isu-isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif, dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan masyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi. Berkembang secara positif dan demikratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama—sama dengan bansa lain dalam percaturan dunua secara lagsung atau tidak langsung dengan memamfaatkan tekhnologi informasi dan berkomunikasi.
Siswa kelas IV SDN 06 Lubuk Layang Kecamatan Rao Selatan sulit memahami pelajaran PKn. Kesulitan tersebut terlihat ketika guru melontarkan pertanyaan siswa terdiam, pada keryu keningnya siswa terlihat merreka tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang di lontarkan. Walaupan ada yang menjawab, tetapi pada umumnya salah dan tidak jawaban yang semestinya.
Guru dalam memberikan pelajaran hanya menggunakan metode ceramah tanpa memberikan metode yang bervariasi sehingga siswa jenuh dan tidak bersemangat dalam belajar. Guru sedikit sekali menggunakan media, sedangkan media merupakan salah satu alat untuk mempermudah pamahaman siswa. Siswa hanya mendengarkan pelajaran yang diberikan oleh guru. Kemudian guru memebrikan tugas yang ada dalam buku paket. Kegiatan siswa hanya datang, duduk, mendengarkan dengan  diam dan pulang. Pembelejaran yang demikian terlihat bahwa sisw tidak aktif tetapi pasif.
Waktu guru menerangkan pelajaran, kebanyakan siswa ribut dan tidak mempedulikan kata-kata guru. Siswa mencari kegitan lain seperti berbicara dengan teman sebangku, mauin kelerang di atas meja dan ada juga yang menulis atau menggambar pada buku gambar. Kelihatan siswa tidak bersemanagat dalam meguikuti pelajram seh8ingga ketiak diberikan ujian siswa banyak yang tidak dapat. Pembelajaran yang demikian tidak akan dapat meningkatan pemahaman siswa dan meningkatakan nilai siswa sehingga dapam pelajran PKn banayak nuilai siswa yang rendah di bawah KKM yang telah ditentukan. Setelah diberikan ulangan harian, rata – rata siswa hanya mendapat 60 sedangkan KKM mata pelajaran PKn kewlas IV adalah 65.
Salah satu penyebab rendahnya nilai siswa tersebut adalah guru hanya menggunakan metode konvensional (ceramah). Guru tidak memberikan metode yang bervariasi. Kesulitan siswa yang laian adalah kurang mengerti dengan istilah-istilah asing yang dikarnakan guru tidak memberikan atau memperjelas kata yang asing itu dengan kata-kata yang bisa dipahami oleh siswa.  Guru terlalu cepat dalam memberikan keterangan kepada siswa sehingga siswa sulit memahami kata-kata guru. Perhatian guru hanya terfokus pada bebrapa orang siswa dan tidak merata. Biasanya guru hanya terfokus pada siswa yang sering menjawab. Biasanya yang sering menjawab tersebut adalah siswa – siswa yang menjadi juara di kelas tersebut.
Penggunaan metode yang bervariasi akan dapat meningkatakan semangat siswa dalam belajar. Kalau semangat sudah meningkat secara tdak langsung akan mempengaruhi pemahaman siswa. Siswa yang sudah paham dengan pelajaran sudah tentu dapat meningkatkan hasil belajarnya.
Pengunaan model debat  akan dapat meningkatkan keaktifan, kerja sama dan saling menghargai pendapat orang lain. Dalam metode debat siswa berperan secara aktif. Sisiwa dibagi menajdi beberapa kelompok kemudian di suruh menjawab soal-soal yang sudah disediakan oleh guru. Setelah siswa selasai mengerjakan soal, siswa menjawab pertanyaan dengan diwakili oleh satu orang. Sementara kelompok yang lain menjawab atau menanngapi kalau jawaban yang diberikan oleh kelompok temannya tidak benar/salah. Guru mengamati kegitan siwa dan guru memberikan arahaan kepada jawaban yang salah dan memberikan jawaban yang benar. Dalam metode debat, siswa dilatih terlibat aktif, berfikir kritis, mengahrgai pendapat orang lain. Hal tersebut sesuai dengan acuan PKn yaitu siswa di tuntut berffikit kritis, aktif dan demokratis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar