MENJADI GURU MILLENIAL
iri
masyarakat mllenial adalah masyarakat yang menguasai tekhnologi infomasi yang
sekarang ini sedang berkembang pesat. Guru merupakan seorang yang bekerja
secara prorsional semestinya harus mengikuti perkembangan zaman. Guru millenial
adalah guru yang melek tekhnologi buksn guru yang gagap tekhnologi/Gaptek.
Tidak
dipungkiri lagi bawa sejak pengangkatan guru secara besar besaran pada tahuh 60
an tentunya sudah banyak guru yang usianya hampir penisun bahkan sudah banyak
yang pensun. Bagi guru yang sekang usianya 55 tahun tentunya masih ada masa
pengabdian 5 tahun lagi. Artinya guru tersebut berada pada era millenial.
Sebagai guru yang hidup di era
millenial, semestinya guru tersebut tidak boleh Gaptek. Seorang guru harus
selalu belajar menggunakan tekhnologi informasi yang begitu pesat. Sebagaiman
kita memberikan motivasi pada siswa kita dengan mengatakan “kamu pasti bisa”. semestinya sebagai
gurupun kita harus motivasi diri kita sendiri dengan mengatakahan pada diri
“saya pasti bisa”.
Agar
kita bisa mengikuti perkembangan zamanada bebrapa tips yang bisa kita lakukan
sebagai guru.
- Banyaklah membaca!
Dalam ajaran agama Islam, ayat pertama turun
adalah Iqro`. Artinya bacalah!.
Orang yang pintar adalah orang yang banyak mebaca. Sangat ironis memang, ketika
seorang guru menyuruh anak didiknya untuk selalu membaca sementara dia sendiri
malas untuk membaca.
Membaca merupakan jendela dunia. Orang yang
banyak membaca akan mengatahui banyak hal. Guru yang banyak membaca akan
mempunyai wawasan yang luas dan dengan sangat mudah menjawab pertanyaan ketika
siswanya bertanya.
Anak zaman sekarang sudah kritis, mereka
banyak bertanya. Jika seorang guru tidak mebekali dirinya dengan banyak
pengetahuan dan wawasan luas maka akan kesulitan untuk mejnawab pertanyaan dari
siswa yang kritis.
Dalam sebuah tulisan di media sosial yang
penulis baca, ternayata Bill gates membaca sekitar 50 buku dalam setahun,
Warrant Buffet membca 600-1000 halaman perhari, Mark Cuben menghabiskan lebih
dari 3 jam perhari untuk mebca buku, Mark Zuckerburg membaca buku baru tiap 2
minggu.
Oprah Winfrey setiap bulan membaca dan
mendiskusikan buku baru dengan klub membacanya. Buku adalah jendela dunia. Dari
buku kita akan medapat banyak pengetahuan.
Profesi sebagai guru merupakan profesi yang
salah satu fungsinya adalah membagikan ilmu kepada siswa. Semakin banyak kita
memilki ilmu pengetuan akan semakin
banyak kita amemberikan pengetahuan kepada siswa. Tidak cukup kita mengadalkan
ilmu yang kita dapat waktu kuliah saja, karena ilmu pengetahuan semakin hari
semakin pesat perkembangannya. Agar kita tidak ketinggalan zaman, tiada lain
yang harus kita lakukan adalah dengan banyak membaca. Wahai guruku yang hebat, ayo kita tambah ilmu kita dengan
membaca. Luangkan waktu kita untuk mecaba mulai sekrang, perbanyaklah membaca!
- Jangan malu bertanya!
Seorang
guru harus banyak bertanya, guru memiliki kelebihan dan kemahahan. Ketika
serong grui sudah malu bertanya dan mengaangap dirinya sudah pintar, alamat
badan akan kerianggalan.
Kita
menyadari seorang guru yang sudah lanjut usia, tentunya banyak yang tidak kita ketahui
terutama tentang tekhnologi informasi. Jalan keluarnya cuma satu yaitu jangan
malu bertanya, bertanyalah pada siapa saja. Walaupun itu pada murid dkita
sendiri.
3.
Jangan takut melakukan kesalahan.
Sejak
di laksanakannna kurikulum 2013 hampir semua guru mesti memilki leptop.
Pengalaman di lapangan saya lihat, setelah membeli leptop, banyak leptip nya
diam saja di rumah bahkan ada yang masih kelihatan baru wapupun sudah dimiliki
2 tahun. Kerika diotanya, kenapa Ibu masih baru Le[ptonya?. Jawabnya sederhana
saja “ iay pak, saya taku t mrngunakannya. Takut rusak” kata guru tersebut.
Penyakit
ini merupakan penyakit yang dimulki oleh guru yang takut melakukan kesalahan.
Takut rudak. Padahal yang punya leptop itu dia sendiri, katena takut rusal.
Takut salah akhitna lepton nta diam saja di rumah.
Seroang
guiru millenila tidak boleh seprti itu, guiru millenialmharus aktif, bertanya
dan melakukan apa yang sudah di ajarkan oleh teman atau anak nua seklipun.
4.
Tingkatkan kepercayaan diri
Banyak
guru yang kurang percaya diri. Mereka mengaangap dirinya sudah tua, tidak
millenial dan sudah tidak zamnnya eksis. Sikap yang demikian bukanlah ciri
seroang guru millenial. Seorang guru harus memiliki kepercayaan diri yang kuat.
Keprcayaan diri yang kuat akan meningkatkan energi kita untuk berbat untuk
melakukan sesuatu terutama yang berkaitan dengan tugas kita.
Kita
seraing menyruh isea kita untuk percaya diri, hal yang sama juga diharapkana
pada diri kita. Yakinlah tidak semua orang memilikimkesempurnaan, akan tetapi
orang yangh sempurna itu adalah orang yang merasa dirinya serab kekaurangn dan
memuiklik kepercayaan diri unutk menyempurnakannna dengan banyak belajar.
Oang
ijak mengatakan órang yang berilmu adalah orang yang merasa dirinya kurang ilmu
dan dia berusaha untuk menambahnya. Orang bodoh adlah orang yang merasa cukupo
dengan ilmu yang ada padanya dan tidak mau untuke menambahnya.
5.
Perbanyak silaturrahmi
Adalam
ajran agaka kita, terutama aga,ma Islam sillaturhmi merupakan jembatan hati.
Silatuerahmi mmebrikan pada kita kesenangan dan ketenangan yang luar bissa
dalam diri kita. Sehingga dalam hadist Nabi Muhammad saw. mangatakan bahwa salah satu dosa yang besar
adalah orang yang memutuskan silaturahmi.
Dalam
kaitannya dengan pendidilan, silaturahmi dilakukan dengan kunjunngan ke sekolah
– sekolah yang suduah maju. Kunjungan pada sekolah yang sudah maju akan
menambah wawasan baru bagi kita. Kita dapat betukar pikiran dengan sesama guru.
Kita ambil semua yang baik pada sekolah yang kita kunjungi. Dengan demikiaian silatuurahmi
juga dapat meningkatkan wawasan kita, pengetahuan kita dan rasa kepecayaan diri
kita.
Jangan
malu bertanya pada sekolah yang kita kunjungi. Ambil semua ilmunya dan perbaiki
di tempat kerja kita kalau kita sudah mendapatkan ilmu baru dari sekolah yang
kita kunjungi. Jadi silaturrahmi juga cara kita untuk mejajukan diri dan sekolah
kita.
6.
Buang jauh sifat iri dan dengki sesama guru
Sifat
iri dan dengki merupakan sifat yang tercela. Seorang guru tidak boleh memilki
sifat tersebut. Sigat tersebut terjadi pada guru seperti rasa iri pada teman
sejawat yang sudah maju. Sifat iri pada kewan yang sudah maju merupakan
penghambat kemajuan kita. Apabila teman kita sudah maju maka kita bersyukur
karena kita bisa bertanya dan bertukar pikiran pada kawn yang sudah maju. Jika
kita iri dan dengki maka energi yang muncul dalam diri kita adalah energi yang
negatif. Enegri negatif tersebut bisa membakar potensi diri kita sendiri.
Tentunya akan merugikan diri kita sendiri.
Orang
yang memilki sifat iri dan dengki sulit untuk maju. Orang yang punya sifat iri
dan dengki akan sulit menerima perubahan. Guru millenial harus membuang sifat
demikian. Jangan pernah iri dan denfki pada teman kita. Karena teman merupakan
aset kita yang bisa kita mamfaatkan unutk tumbuh dan berkembang.
7.
Jangan kikir memberikan ilmu pada teman seesama
guru
Sifat
yang juga harus dighindari oleh guru millenial adalah sifat kikir. Sifat kimir
ini kan menghambat kemajuan sekolah kita. Apabila kita amemilki kelabihan dalam
sudatu bidang, seorang gru millenial tidak boleh kikir.
Sifat
kikir biasanya tumbuh pada diri guru karena merasa takut dengan temannya
sejawatny akan lebih maju dari dirinya. Yakinlah semakin kita berikan ilmu itu
pada orang laian, maka semakin bertambah ilmu kita jangan takut berbagi. Berikan
apa yang kita punya pada teman kita, issya Allah, Allah akan menambah ilmu yang sudah kita
miliki.
Tanamkan
rasa bangga pada diri kita ketika kita sudah bisa berbagi dengan teman sejawat.
Kalau kita berbagi pada teman, dan teman kita mendapatkan ilmu baru dari kita,
itu merupakan kebahagian tersendiri yang akan kita peroleh. Bukanklah salah
satu amal yang dapat kita petik diakhirat nanti adalah ilmu yang bermamfaat
yang telah ajarkan?. Ayo, jangan kikir! tanamlah sebanyak nya amal kebaikan
dengan menyebarkan ilmu yang suduh kita miliki pada orang lain. Selamat
berbagi.
8.
Berkunjungalah ke rumah orangtua siswa
Guru
milenial mengahadpai permalasaha tersendiri dalam menghadapi anak zaman now. Anak zaman sekrang sdauh berbeda
dengan anak msa guru menjadi seroqng anak. Anak zaman sekrang sudah melek
tekhnologi. Teman kesehariannya kadangkal hanya dengan HP dan TV.
Masalah
anak tidak bisa dihadapi guru saja. Peubahan tingkah laku pada naka xama
sekrang sangatlah agak menakutkan. Anak zazman sekrang tidak takutlagiu pada
gurunya. Disamping perubahan amzam, peraturan juga tiak boleh memarahi anak
secara berlebiha. Tidak jarang Kondisi ini mebuat anak semakit agak cendrung
erbiuat seenak hatinya.
Banyak
sudah guur yang keqalahan menghadapi nak zamn sekrang. Maka guru millenial
harus berkiunjung kerumah orang tuanya. Berdiskusi dengano rang tuanya.
Membericarakan perkembangan anak dengan orng tuanya.
9.
Ayo menulis!
Mengapa kita harus menulis? Ada beberapa alasan
mengapa kita harus menulis. Petama Permendiknas No. 35 tahun 2010 Tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,
berlaku efektif 1 Januari 2013 .
Kedua
Kenaikan pangkat jabatan Fungsional Guru serendah-rendahnya Golongan III/b
diwajibkan membuat Karya Inovatif berupa Penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Alat
Peraga, Modul, Buku, atau Karya Teknologi Pendidikan yang nilai angka kreditnya
disesuaikan.
Ketiga
Siapa yang tidak kenal dengan Buya Hamka?, pada umunya semua orang kenal. Lalu,
darimana orang tersebut kenal?, padahal Buya Hamka sudah meninggal puluhan
tahun yang lalu. Jelas, orang kenal dengan Buya Hamka adalah dengan karyanya yang berupa banyak
buku. Bahkan ada tafsir yang di tulisnya ketika beliau berada dalam penjara.
Pelajaran
yang dapat kita ambil adalah. Kita kenal dengan orang yang mati puluhan tahun
yang lalu salah satu adalah dengan karya yang ditinggalkannya.
Menulis
merupakan sarana sesorang untuk melepas uneg-uneg
yang ada dalam kepalanya. Dari zaman dahulu, banyak cara yang dilakukan orang
untuk melepas ketegangan dapal otaknya. Salah satunya adalah dengan menulis.
Sebelum adanya komputer dan leptop. Orang dahulu menulis di buku harian.
Sehingga buku harian merupakan barang yang selalu mendapingi dalam pelukan
seseorang.
Pada
zaman sekarang, disamping buku harian, ada alat yang dapat di gunakan oleh
seeorang untuk menulisa yaitu leptop dan HP android. Apapun tempat kita untuk
menulis tak jadi masalah. Yang penting ada media yang dapt kita gunakan unutk
menulis.
Seorang
guru prosesioanl harus menulis. Ada pepatah mengatakan, harimau mati meninggalkan belang,
gajah mati meninggalkan gading dan kalau guru mati seyogyanya meninggalkan
tulisan.
Saya
yakin, maisng-masing kita memiliki potensi untuk menjadi penulis, masalahnya
mungkin kita tidak memiliki kepercayaan
diri, tidak tahu dari man memulai. Penulis hebat bukanlah penulis yang semuanya
tulisannya dalam pikirannya, salah satu cara agar kita bisa menulis adalah
dengan banyak membaca. Adapaun tips menulis adalah yang bisa kita lakuakan
untuk memulainy adalah :
a. Tuliskan
apa yang muncul. Jangan di lawan
b. Jangan
di pusingkan dengan ejaan dan tanda baca. Tabrak saja!
c. Fokus
pada proses bukan hasil. Tulis saja
d. Setelah
kita tuangkan apa yang kita rasakan, baru kita swasunting (edit sendiri) tulisan
kita.
Menurut
Much Khoiri, hal 59-620 yang ditulis
oelh Mas Febri melaui pesan What`s Up dalam Group Gur Sagusabu Padang IGPPL
menyebutkan strategi menulis dalam kesibuakan diantaranya :
1. Rajinlah
membaca ( dalam arti luas)
2. Selalu
bawa alat rekam gagsan, baik alat audio maupun note-book untuk mencatat
3. Menulis
atau mengungkapkan gagasan dalam hati
4. Segera
tuangkan tulisan di “dalam hati” ke dalam tulisan terketuk
5. Mamfaatkan
waktu luang
6. Menulis
yang di alami (write what you do)
7. Buatlah
Motto “menulis setiap hari”
Seorang
penulis yang sibuk mempunyaio motto “Pagi Pegawai, Petang Pengarang.
Mengapa kita harus ,menulis?
ternyata, Menulis itu
a.
Mencerdaskan
b.
Mengurangi “stress” pikiran sehingga
Menyehatkan (Menjadi psiko terapi
diri)
c.
Memperoleh “point” dan “coin”
d.
Manfaatnya “tak terputus” (Multi Level
Pahala) dan “Panjang Umur”
Mengapa
menulis itu susah? mungkin karena :
a. Jika
kurang niat (merasa tidak butuh)
b. Jika
belum dimulai
c. Jika
kurang terbiasa
d. Jika
belum merasakan manfaatnya
Lalu, bagaiman caranya agar kita termotivasi untuk menulis? Caranya dalah :
a. Niatnya
harus KUAT
b. Segera
memulai (Take Action)
c. 3M
(Menulis, menulis, dan Menulis)
Lalu
apa yang harus kita tulis? Kita bisa saja menulis :
a. Pengalaman
hidup (rasa, dengar, lihat)
b. Opini
c. Liputan
kegiatan
d. Cerpen,
puisi, novel
e. Buku
pelajaran :
f. Buku
pengayaan : buku pengayaan berisi tambahan/pendalam materi.
g. Buku
kamus :
h. Buku
TTS pembelajaran
i. Oto
biografi. Tulsi sendiri, mulai lahir
sampai sekrang.
j. Bio
grafi : ditulis orang lain.
k. Buku
memeoar : sebahagian kisah bapak/ibu /orang lain.
l. Novel
mini
m. Novel
fiksi
n. Novel
faksi (fakta + Fiksi )
o. Buku
kumpulan puisi
p. Buku
cerita bergambar
q. Buku
media pembelajaran : (BP) best practis
r. Buku
panduan ( How To)
s. Komik
pembelajaran. Komik strip. Foto jadi strip
t. Catatan
harian :
u. Buku
reliji contoh
v. Buku
sejarah
w. Buku
fotrografi
x. Kumpulan
status medsos
y. Pendidikan
inklusi, kumpulan soal, olimpiade, ujian nasional, kumpulan pantun, tekhnologi,
parenting, enterpreneuship.
z. Buku
profil sekolah
a. Sejarah
dan larat belakang
b. Program
unggulan sekolah
c. Prestasi
akdemik
d. Alumni
berprestasi
Kalau
ada keinginan kita untuk menulis, banyak yang bisa kita tulis. Yang paling
penting adalah niat dan kemauan kita.
Jadilah
guru Millenial dengan meningglkan karya yang berbentuk tulisan. Ayo. Guru
hebat. Mulai serkang ayo kita menulis untuk generasi kita yang akan datang.
Guru hebat adalah guru yang meninggalkan kenangan untuk generasi penerus yang
akan datang. Salah satu kenagan terbaik adalah meninggal tulisan dalam bentuk
buku. Ayo menulis!
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak
menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah
bekerja untuk keabadian.”
- Pramoedya Ananta Toer