Cari Blog Ini

Sabtu, 27 April 2019


 GURU ADALAH TELADAN
Teladan maskdunya adalah sesuatu yang dapat di contoh, di tiru dan diikuti. Seorang guru yang paripurna adalah guru yang memiliki kepribadian yang luhur, mulia, dan bermoral. Guru yang yang memiliki kepribadian yang luhur, mulia, dan bermoralakan menjadi teladan bagi muri-muridnya.
Keteladan yang diberikan oleh guru akan  berdampak besar kepada kepribadian muridnya. Guru adalah pihak kedua setelah orangtua dan kelauraga yang paling banyak bersama dan berinteraksi dengan murid. Oleh sebab itu guru sangat berpengaruh dalam perkembangan murid.
Menurut para ahli psikologi, sebagai makshluk sosial seorang murid akan memiliki kecendrunangan untuk mencontoh. Mereka akan mengamati apa yang dilakukan oleh orang yang ada disekitarnya. Mereka akan mencoba melakukan hal yang sama. Mereka adalah peniru terbesar di diunia ini. Mereka kan meniru apa yang mereka lihat dan menyimpan apa yang mereka dengar. Sebagi seorang teladan seorang guru harus memperhatikan segala tingkah lakunya karena akan berbpenagaruh terhadap anak didiknya.
Ada beberapa kriteria guru teladan diantaranya :
1.    Ikhlas membeikan ilmu karena Allah SWT.
Mengajar dengann ikhlas merupakan kekuatan yang dashsyat dalam diri sesoroang. Orang yang ikhlas mempunyai tujuan yang sangat jauh melampaui tujuan materi semata. Orang yang ikhlas mengharapkan Ridho Allah SWT. Sehingga kalimat yang keluar dari mulutnya merupakan kalimat yang berasal dari dalam hati yang paling dalamm sehingga dengan mudah menyambung kedalam hati  murid.
Mengikhlaskan ilmu sebagai amal ibadah kepada Allah swt., adalah sesuatu yang sangat sulit bagi sebahagian besar guru zaman sekarang. Sebahagian guru, mengajar bukan bertujuan untuk memberi mamfaat kepada saudara-saudara mereka melaiankan hanya mengajar pelepas tanggung jawab.
Orang yang ikhlas megajar mempunyai rasa tanggung jawab yang besar dalam mengajar. Dia akan merasa bersalah kalau materi dan tujuan pelajajan tidak sampai dan tidak dikuasi oleh siswanya. Orang yang mengajar hanya melepas hutang dan tanggung jawab akan memberikan pelajaran seadanya dan secukupnya sehingg hasilnya tentu tidak masksimal.
Memang kita tidak pungkiri sejak Pemerintah mengeluarkan tunjang profesi atau sertifikasi, profesi guru sudah menjadi profesi yang diincar oleh banyak orang. Karena tujuan tersembunyi tersebut tidak jarang orang melakukan berbagai cara untuk medapatkan profesi tersebut. Karena tujuan tersembunyi tersebut, tujuan mulai sebagai guru kadang diabaikan.  Mereka mengajar hanya memenuhi target jam yang  dietentukan oleh apa yang disarat untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi.
2.    Berprilku jujur
Kejujuran seroang guru ibarat mahkota yang menghiasi kepalanya. Kejujuran adalah penyelamat bagi guru baik di dunia maupun di akhirat. Jika guru berbohong maka ia akan kehilangan kepercayaan muridnya terhadap ilmu pengtahuan yang disampaikan kepada mereka.
Kadang dalam mengajar seraong guru adalam dilema. Satau sisi dia ingin jujur namu disisi lain ingin nmenaikn ama baik sekolah tetapi dengan cara yang tidak benar.
Ada kisah nyata yang terjadi pada rekan penulis tentang ketidak jujuran ini. Ada seorang guru yang mengjaar di kelas 6. Waktu ujian akhir, Guru tersebut mau nilai anak didiknya tinggi, nama sekolahnya naik. Maka dilakukanlah dengan berbagai macam cara salah satunya adalah dengan memberikan jawaban kepada muridnya.
Setelah hasilnya keluar, maka terbukti nilai anak guru tersebut tinggi dan nama sekolah tempat mengajar guru yang cuarang tersebut menjadi tersohor di kecamatan bahkan sampai ke tingkat Kabupaten.
Seiring dengan waktu berjalan, tanpa disadari berceritalah anak dengan temannya. Ketiak anak tadi bercerita, terdengar oleh guru lain. Setelah diselidiki kepada siswanya, dan siswa tersebut menceritan kejadian yang sebenarnya. ternyata benar, guru tersebut memberikan jawaban kepada anak didiknya waktu ujian akhir.
Sejak itu nama sekolah tersebut terkenal dengan kecurangan yang pernah dilakukannya. Untuk mengembalikan nama baik guru dan sekolah tersbut sangatlah sulit karena cerita tersebut bersambung dari satu sekolah ke sekolah yang lain.
Guru tersebut baru pertama kali melakukan hal tersebut tetapi sekali ketuahuan orang tidak jujur, selamanay orang membuat “stempel” kepada guru dan sekolah tersebuat adalah sekolah yang tidak curang.
Inilah bukti bawa kejujuran ibarat mahkota bagi guru, sekali mahkota itu jatuh selamya orang tak mempercayainya. Ayo. Berbuatlah secara jujur walau kadang pahit.
3.    Mengerjakan apa yang diucapkan (walk the talk)
Kesesuaian antar perktaan dengan perbuatan akan lebih cepat diterima oleh siswa ketimbang perkataan guru saja. Oleh sebab itu seorang guru harus menegakkan sikap ini dalam kehidupan sehari-harinya. Bahkan dalam Al-Qur`an, Allah swt. melaknat orang yang pandai bicara tetapi tidak mau melaksanakan apa yang diucapkannya.  
Imam Alghazali menegaskan bahwa, seorang guru harus bersedia melakukan apa yang diketahuinya. Inti artinya seorang guru tidak boleh melakukan pebuatan yang berbeda dengan apa yang dikatakannya. Bila perkataannya berbeda dengan apa yang diketahuinya, maka guru yang bersangkutan belum memperoleh mamfaat dari apa yang diketahuinya. Dia pun belu layak disebut sebagai guru. Karena ilmu yang dimilikinya belum mampu mengajari dirinya. Jika tidak bisa mendidik dirinya, lantas bagaimana mungkin dia bisa mendidik orang lain.
4.    Berlaku adil dan egaliter terhadap murid
Ahli Psikologi mengatakan bawhma manusia adalah unik. Mereka dilahirkan dengan membawa kodratnya masing-masing. Maka dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada murid seorang guru haruslah adil dan tidak membeda-bedakan siswanya.
Sikap tidak adil seorang guru seperti membeda-bedakan siwanya, akan berdampak timbulnya perpecahan, ketidak harmonisan, dan kebencian diantara sessama siswa.
Perwujudan sikap adil seorang guru tidak terbatas hanya ketika mengajar, tetapi juga ketika memberikan nilai dan peringkat kepada muridnya. Keadilan seorang guru itu pada semua bidang, baik dalam waktu mengajar, perhatian. kasih sayang dan juga penilaian. Seorang guru tidak boleh memberikan nilai kepada siswanya secara subyektif mungkin kerana disebabkan oleh kedekatan secara emosional atau lainnya. Dalam bentuk apapun seorang guru harus adil dan egaliter terhadap semua siswanya.
5.    Bersiakap tawadhu
Tawadhu artinya rendah hati atau tidak sombong. Guru bukanlah orang super dalam segala bidang. Guru yang merasa dirinya sudah pintar pada hakekatnya adalah bodoh. Dalam mengajar sebagai manusia biasa, guru mungkin pernah melakukan kesalahan. Guru yang tawadhu akan mengakui kesalahan dan kekhilafan yang dilakukannya.  Jika dia melakukan kwsalahan dalam menyampaikan mater, guru tersbut harus dengan rendah hati minta maaf kepada siswa dan menyampaikan hal yang sebenarnya. Jangan karena ada rasa sombong dalam diri guru dan tidak mau mengakui kesalahannya, hal demikian akan berdampak buruk bagi dunia pendidikan.
Guru yang tawadhu  akan mudah mengajarkan ilmu kepada siswanya. Siswa nya akan mudah menerima pelajaran dari guru yang tawadhu dibandingkan dengan guru yang sombong.
Tawadhu merupak sikap yang terpuji. Seorang guru yang tawadhu akan terlihat agug, berwibawa, Dia akan dihormati dan dihargai oleh siwanya.
6.    Memiliki Keberanian
Kebenaran dalam konteks pendidikan adalah  seseorang harus berani mengatakan kebenaran, mengakui kesalahan. Keberanian seperti nyaris sulit ditemui pada guru kita. Kebnayakan dari mereka cendrung menghindar dari muridnya jika melakukan kesalahan. Mereka lebih penting ,menjaga image  ketimbang menyampaikan kebearan.
Mengakui kelemahan dan klesalahn bukanlah tindakan yang menghinakan, tetapi justru menambah kemuliaan dan artabat seorang guru.
Mengakui kesalahan sama sekali tidak tidak mengurangi kedudukan seorang guru, justru dengan mengakui kekeliruannya seorang guru dapat memperbaiki kesalahannya. Sebab guru yang buruk adalah guru yang terus-menerus mengulangi kesalahan yang sama dan tetap bersikeras mempertahankan kesalahan tersebut.
7.    Memilki Jiwa Humor
Sudah merupakan fitrah manusia menyukai sesuatu yang bisa membuat ketawa. Ada orang yang sakit, karena melihat film humor, penyakitnya bisa berkurang bahkan sembuh.
Humor dalam mengajar dapat membuat suana berubah, guru yang suka humor lebih di sukai siswa daripada guru terlalu serius / galak. Guru  yang cerdas akan memasukkan sedikit humor di tengah – tengah menyampaikan pelajaran. Humor boleh saja asalkan tidak berlebihan.
Banyak cara melakukan humor didepan kelas, salahsatu caranya adalah guru mengucapkan dan menyampaikan pelajaran tetapi dengan logat yang berbeda dengan bahasa asli mayoritas siswa. Contohnya bagi yang tinggal di daerah Minangkabau, bisa menggunakan logat bahsa jawa. Dan begitu juga sebaliknya.
Logat tersebut digunakan  untuk menibulkan kelucuan bukan untuk mengejek atau menghina. Karena sesuatu yang lain dari pendengaran siswa akan mengundang perhatian anak.  
8.    Mampu Mengontrol Emosi
Guru juga manusia dengan segundang pemasalahan, permasalahan terebut bisa datang dari rumah tangga, dilingkungan tempat tinggal atau masalah dengan atasan. Kadang guru dalam keadaan marah. Marah yang dirasakan oleh guru tidak boleh dilampiaskan pada siswa.
Hal tersebut akan mengundang ketakutan dalam diri siswa,  sehingga proses pembelajaran pasti tidak akan berjalan dengan baik. Guru harus pandai mengontrol emosinya.
Guru yang mudah kehilangan kontrol akan sulit untuk melihat sebuah kebenaran. Akibtanya guru tidak bisa bersikap objektif di depan murid-muridnya. Oleh sebab itu, seorang guru harus tetap menguasai akal sehatnya sekalipun ada persitiwa yang membuatnya marah. Guru harus bisa mengontrol emosi apalagi di depan siswa
9.    Mampu Menjaga Lisan
Dalam hadist Nabi Muhammad saw. mengatakan bahwa kalau seseorang tidak bisa bekata dengan baik, akan lebih baik diam. Dan dalam pepatah juga mengatakan bahwa mulutmu adalah harimau mu. Ini artinya seorang guru harus mengontrol dan menjaga lidahnya.
Soerang yang tidak mampu menjaga lidahnya merupakan sesuatu yang salah dan tidak baik. Setiap perkataan guru akan tertancap dalan diri anak. Perkataan yang tidak baik, perkataan yang kotor akan merusuak hakikat pendidikan itu sendiri.
Sikap dan perkataan guru akan di dicontoh dan ditiru oleh siswanya. Kalau guru sering berkata kotor di depan muridnya, apalagi muridnya akan lebih mungkin berkata lebih kotor lagi.
10. Membangun sinergi dan bemusyawah dengan guru lainnya
Setiap guru sudah pasti punya masalah. Masalah tersebut bisa datang dari siswa, atasan langsung bahkan datang dari keluarga. Guru tidak boleh mendiamkan masalahnya sediri.
Apabila guru memiliki masalah, bermusyawarlah dengan rekan sejawat. Jangan malu menyampaikm pemasalah pada teman kita. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan di Sekolah  adalah satu keluarga. Sekolah ibaratkan satu tubuh. Apabila ada yang sakit semunya harus merasakan sakit.  
Begitu juga dalam memberikan materi pembelajaran pada siswa, sebagai guru mungkin ada materi yang tidak dikuasai. Jangan malu bertanya pada guru yang lain.
Jika materi pelajaran yang tidak kita kuasai, lalu kita berikan pada anak didik kita, kita takut kita salah memberikan pada siswa akhirnya siswa kita menjadi gagal. Ingat, kita akan mempertangung jawabkan semua ilmu yang kita berikan pada tuhan yang Maha Esa. Jadi pastikan ilmu yang kita ajarkan sudah betul – betul ilmu yang benar.
11. Memiliki Kecerdasan Spritual
Guru yang memiliki kecerdasan spritual merupak guru yang pantas diteladani. Guru harus memeperbnayak dirnya dengan ilmu yang menyangkut hubungan manusi dengan Allah (Hablumminallah). Mengapa demikia?, karena ketika seroang guru memiliokimilmu keagaammn yang baik, be;liau dengan mudah mengaitkan setipa pelajaran yuyang dinerikan dengan ketuhanan.
Misalkan, ketika guru menerangkan tentang  air (H2O). kalau dipisahkan menjadi Hidrogen dan Oksigen. Hidrogen adalah yang paling mudah terbakar dari semua zat yang dikenal. Sedangkan oksigen Ini adalah zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan yang mudah terbakar. Ketika disatukan menjadi H2O menjadi pemadam kebakaran.
Belajar dari H2O ini tidak mustahil bagi Allah menjadikan lautan air  berubah jadi lautan api dengan Qudrat dan Iradat Nya.
Guru yang memilki kecerdasan spritual akan mudah mengaitakn pelajaran kepada sang penciptanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar