GURU
ADALAH TELADAN
Teladan
maskdunya adalah sesuatu yang dapat di contoh, di tiru dan diikuti. Seorang
guru yang paripurna adalah guru yang memiliki kepribadian yang luhur, mulia,
dan bermoral. Guru yang yang memiliki kepribadian yang luhur, mulia, dan
bermoralakan menjadi teladan bagi muri-muridnya.
Keteladan
yang diberikan oleh guru akan berdampak
besar kepada kepribadian muridnya. Guru adalah pihak kedua setelah orangtua dan
kelauraga yang paling banyak bersama dan berinteraksi dengan murid. Oleh sebab
itu guru sangat berpengaruh dalam perkembangan murid.
Menurut
para ahli psikologi, sebagai makshluk sosial seorang murid akan memiliki
kecendrunangan untuk mencontoh. Mereka akan mengamati apa yang dilakukan oleh
orang yang ada disekitarnya. Mereka akan mencoba melakukan hal yang sama. Mereka
adalah peniru terbesar di diunia ini. Mereka kan meniru apa yang mereka lihat
dan menyimpan apa yang mereka dengar. Sebagi seorang teladan seorang guru harus
memperhatikan segala tingkah lakunya karena akan berbpenagaruh terhadap anak
didiknya.
Ada
beberapa kriteria guru teladan diantaranya :
1.
Ikhlas
membeikan ilmu karena Allah SWT.
Mengajar
dengann ikhlas merupakan kekuatan yang dashsyat dalam diri sesoroang. Orang
yang ikhlas mempunyai tujuan yang sangat jauh melampaui tujuan materi semata.
Orang yang ikhlas mengharapkan Ridho Allah SWT. Sehingga kalimat yang keluar
dari mulutnya merupakan kalimat yang berasal dari dalam hati yang paling dalamm
sehingga dengan mudah menyambung kedalam hati murid.
Mengikhlaskan
ilmu sebagai amal ibadah kepada Allah swt., adalah sesuatu yang sangat sulit
bagi sebahagian besar guru zaman sekarang. Sebahagian guru, mengajar bukan
bertujuan untuk memberi mamfaat kepada saudara-saudara mereka melaiankan hanya
mengajar pelepas tanggung jawab.
Orang
yang ikhlas megajar mempunyai rasa tanggung jawab yang besar dalam mengajar.
Dia akan merasa bersalah kalau materi dan tujuan pelajajan tidak sampai dan
tidak dikuasi oleh siswanya. Orang yang mengajar hanya melepas hutang dan tanggung
jawab akan memberikan pelajaran seadanya dan secukupnya sehingg hasilnya tentu
tidak masksimal.
Memang
kita tidak pungkiri sejak Pemerintah mengeluarkan tunjang profesi atau sertifikasi,
profesi guru sudah menjadi profesi yang diincar oleh banyak orang. Karena
tujuan tersembunyi tersebut tidak jarang orang melakukan berbagai cara untuk
medapatkan profesi tersebut. Karena tujuan tersembunyi tersebut, tujuan mulai
sebagai guru kadang diabaikan. Mereka
mengajar hanya memenuhi target jam yang dietentukan oleh apa yang disarat untuk
mendapatkan tunjangan sertifikasi.
2.
Berprilku
jujur
Kejujuran
seroang guru ibarat mahkota yang menghiasi kepalanya. Kejujuran adalah
penyelamat bagi guru baik di dunia maupun di akhirat. Jika guru berbohong maka
ia akan kehilangan kepercayaan muridnya terhadap ilmu pengtahuan yang
disampaikan kepada mereka.
Kadang
dalam mengajar seraong guru adalam dilema. Satau sisi dia ingin jujur namu
disisi lain ingin nmenaikn ama baik sekolah tetapi dengan cara yang tidak
benar.
Ada
kisah nyata yang terjadi pada rekan penulis tentang ketidak jujuran ini. Ada seorang
guru yang mengjaar di kelas 6. Waktu ujian akhir, Guru tersebut mau nilai anak
didiknya tinggi, nama sekolahnya naik. Maka dilakukanlah dengan berbagai macam
cara salah satunya adalah dengan memberikan jawaban kepada muridnya.
Setelah
hasilnya keluar, maka terbukti nilai anak guru tersebut tinggi dan nama sekolah
tempat mengajar guru yang cuarang tersebut menjadi tersohor di kecamatan bahkan
sampai ke tingkat Kabupaten.
Seiring
dengan waktu berjalan, tanpa disadari berceritalah anak dengan temannya. Ketiak
anak tadi bercerita, terdengar oleh guru lain. Setelah diselidiki kepada
siswanya, dan siswa tersebut menceritan kejadian yang sebenarnya. ternyata
benar, guru tersebut memberikan jawaban kepada anak didiknya waktu ujian akhir.
Sejak
itu nama sekolah tersebut terkenal dengan kecurangan yang pernah dilakukannya.
Untuk mengembalikan nama baik guru dan sekolah tersbut sangatlah sulit karena
cerita tersebut bersambung dari satu sekolah ke sekolah yang lain.
Guru
tersebut baru pertama kali melakukan hal tersebut tetapi sekali ketuahuan orang
tidak jujur, selamanay orang membuat “stempel” kepada guru dan sekolah
tersebuat adalah sekolah yang tidak curang.
Inilah
bukti bawa kejujuran ibarat mahkota bagi guru, sekali mahkota itu jatuh selamya
orang tak mempercayainya. Ayo. Berbuatlah secara jujur walau kadang pahit.
3.
Mengerjakan
apa yang diucapkan (walk the talk)
Kesesuaian
antar perktaan dengan perbuatan akan lebih cepat diterima oleh siswa ketimbang
perkataan guru saja. Oleh sebab itu seorang guru harus menegakkan sikap ini
dalam kehidupan sehari-harinya. Bahkan dalam Al-Qur`an, Allah swt. melaknat
orang yang pandai bicara tetapi tidak mau melaksanakan apa yang diucapkannya.
Imam
Alghazali menegaskan bahwa, seorang guru harus bersedia melakukan apa yang
diketahuinya. Inti artinya seorang guru tidak boleh melakukan pebuatan yang
berbeda dengan apa yang dikatakannya. Bila
perkataannya berbeda dengan apa yang diketahuinya, maka guru yang bersangkutan
belum memperoleh mamfaat dari apa yang diketahuinya. Dia pun belu layak disebut
sebagai guru. Karena ilmu yang dimilikinya belum mampu mengajari dirinya. Jika
tidak bisa mendidik dirinya, lantas bagaimana mungkin dia bisa mendidik orang
lain.
4.
Berlaku
adil dan egaliter terhadap murid
Ahli
Psikologi mengatakan bawhma manusia adalah unik. Mereka dilahirkan dengan membawa
kodratnya masing-masing. Maka dalam memberikan pelayanan pendidikan kepada
murid seorang guru haruslah adil dan tidak membeda-bedakan siswanya.
Sikap
tidak adil seorang guru seperti membeda-bedakan siwanya, akan berdampak timbulnya
perpecahan, ketidak harmonisan, dan kebencian diantara sessama siswa.
Perwujudan
sikap adil seorang guru tidak terbatas hanya ketika mengajar, tetapi juga ketika
memberikan nilai dan peringkat kepada muridnya. Keadilan seorang guru itu pada
semua bidang, baik dalam waktu mengajar, perhatian. kasih sayang dan juga
penilaian. Seorang guru tidak boleh memberikan nilai kepada siswanya secara
subyektif mungkin kerana disebabkan oleh kedekatan secara emosional atau
lainnya. Dalam bentuk apapun seorang guru harus adil dan egaliter terhadap
semua siswanya.
5.
Bersiakap
tawadhu
Tawadhu
artinya rendah hati atau tidak sombong. Guru bukanlah orang super dalam segala
bidang. Guru yang merasa dirinya sudah pintar pada hakekatnya adalah bodoh. Dalam
mengajar sebagai manusia biasa, guru mungkin pernah melakukan kesalahan. Guru
yang tawadhu akan mengakui kesalahan dan kekhilafan yang dilakukannya. Jika dia melakukan kwsalahan dalam
menyampaikan mater, guru tersbut harus dengan rendah hati minta maaf kepada
siswa dan menyampaikan hal yang sebenarnya. Jangan karena ada rasa sombong
dalam diri guru dan tidak mau mengakui kesalahannya, hal demikian akan
berdampak buruk bagi dunia pendidikan.
Guru
yang tawadhu akan mudah mengajarkan ilmu
kepada siswanya. Siswa nya akan mudah menerima pelajaran dari guru yang tawadhu
dibandingkan dengan guru yang sombong.
Tawadhu merupak sikap yang
terpuji. Seorang guru yang tawadhu akan terlihat agug, berwibawa, Dia akan dihormati
dan dihargai oleh siwanya.
6.
Memiliki
Keberanian
Kebenaran
dalam konteks pendidikan adalah seseorang
harus berani mengatakan kebenaran, mengakui kesalahan. Keberanian seperti
nyaris sulit ditemui pada guru kita. Kebnayakan dari mereka cendrung menghindar
dari muridnya jika melakukan kesalahan. Mereka lebih penting ,menjaga image ketimbang menyampaikan kebearan.
Mengakui
kelemahan dan klesalahn bukanlah tindakan yang menghinakan, tetapi justru
menambah kemuliaan dan artabat seorang guru.
Mengakui
kesalahan sama sekali tidak tidak mengurangi kedudukan seorang guru, justru
dengan mengakui kekeliruannya seorang guru dapat memperbaiki kesalahannya. Sebab guru yang buruk adalah guru yang
terus-menerus mengulangi kesalahan yang sama dan tetap bersikeras
mempertahankan kesalahan tersebut.
7.
Memilki
Jiwa Humor
Sudah
merupakan fitrah manusia menyukai sesuatu yang bisa membuat ketawa. Ada orang
yang sakit, karena melihat film humor, penyakitnya bisa berkurang bahkan
sembuh.
Humor
dalam mengajar dapat membuat suana berubah, guru yang suka humor lebih di sukai
siswa daripada guru terlalu serius / galak.
Guru yang cerdas akan memasukkan
sedikit humor di tengah – tengah menyampaikan pelajaran. Humor boleh saja asalkan tidak berlebihan.
Banyak
cara melakukan humor didepan kelas, salahsatu caranya adalah guru mengucapkan
dan menyampaikan pelajaran tetapi dengan logat yang berbeda dengan bahasa asli
mayoritas siswa. Contohnya bagi yang tinggal di daerah Minangkabau, bisa
menggunakan logat bahsa jawa. Dan begitu juga sebaliknya.
Logat
tersebut digunakan untuk menibulkan kelucuan
bukan untuk mengejek atau menghina. Karena sesuatu yang lain dari pendengaran
siswa akan mengundang perhatian anak.
8.
Mampu
Mengontrol Emosi
Guru
juga manusia dengan segundang pemasalahan, permasalahan terebut bisa datang
dari rumah tangga, dilingkungan tempat tinggal atau masalah dengan atasan.
Kadang guru dalam keadaan marah. Marah yang dirasakan oleh guru tidak boleh
dilampiaskan pada siswa.
Hal
tersebut akan mengundang ketakutan dalam diri siswa, sehingga proses pembelajaran pasti tidak akan
berjalan dengan baik. Guru harus pandai mengontrol emosinya.
Guru
yang mudah kehilangan kontrol akan sulit untuk melihat sebuah kebenaran.
Akibtanya guru tidak bisa bersikap objektif di depan murid-muridnya. Oleh sebab
itu, seorang guru harus tetap menguasai akal sehatnya sekalipun ada persitiwa
yang membuatnya marah. Guru harus bisa mengontrol emosi apalagi di depan siswa
9.
Mampu
Menjaga Lisan
Dalam
hadist Nabi Muhammad saw. mengatakan bahwa kalau
seseorang tidak bisa bekata dengan baik, akan lebih baik diam. Dan dalam
pepatah juga mengatakan bahwa mulutmu
adalah harimau mu. Ini artinya seorang guru harus mengontrol dan menjaga
lidahnya.
Soerang
yang tidak mampu menjaga lidahnya merupakan sesuatu yang salah dan tidak baik.
Setiap perkataan guru akan tertancap dalan diri anak. Perkataan yang tidak
baik, perkataan yang kotor akan merusuak hakikat pendidikan itu sendiri.
Sikap
dan perkataan guru akan di dicontoh dan ditiru oleh siswanya. Kalau guru sering berkata kotor di depan
muridnya, apalagi muridnya akan lebih mungkin berkata lebih kotor lagi.
10. Membangun sinergi dan bemusyawah dengan
guru lainnya
Setiap
guru sudah pasti punya masalah. Masalah tersebut bisa datang dari siswa, atasan
langsung bahkan datang dari keluarga. Guru tidak boleh mendiamkan masalahnya sediri.
Apabila
guru memiliki masalah, bermusyawarlah dengan rekan sejawat. Jangan malu
menyampaikm pemasalah pada teman kita. Setiap pendidik dan tenaga kependidikan
di Sekolah adalah satu keluarga. Sekolah
ibaratkan satu tubuh. Apabila ada yang sakit semunya harus merasakan sakit.
Begitu
juga dalam memberikan materi pembelajaran pada siswa, sebagai guru mungkin ada
materi yang tidak dikuasai. Jangan malu bertanya pada guru yang lain.
Jika
materi pelajaran yang tidak kita kuasai, lalu kita berikan pada anak didik
kita, kita takut kita salah memberikan pada siswa akhirnya siswa kita menjadi
gagal. Ingat, kita akan mempertangung jawabkan semua ilmu yang kita berikan
pada tuhan yang Maha Esa. Jadi pastikan ilmu
yang kita ajarkan sudah betul – betul ilmu yang benar.
11. Memiliki Kecerdasan Spritual
Guru
yang memiliki kecerdasan spritual merupak guru yang pantas diteladani. Guru harus
memeperbnayak dirnya dengan ilmu yang menyangkut hubungan manusi dengan Allah
(Hablumminallah). Mengapa demikia?, karena ketika seroang guru memiliokimilmu
keagaammn yang baik, be;liau dengan mudah mengaitkan setipa pelajaran yuyang
dinerikan dengan ketuhanan.
Misalkan,
ketika guru menerangkan tentang air (H2O). kalau dipisahkan menjadi Hidrogen dan Oksigen.
Hidrogen adalah yang paling mudah terbakar dari
semua zat yang dikenal. Sedangkan oksigen Ini adalah zat yang sangat reaktif dan harus
dipisahkan dari bahan yang mudah terbakar. Ketika disatukan menjadi H2O menjadi
pemadam kebakaran.
Belajar dari H2O ini
tidak mustahil bagi Allah menjadikan lautan air berubah jadi lautan api dengan Qudrat dan
Iradat Nya.
Guru yang memilki
kecerdasan spritual akan mudah mengaitakn pelajaran kepada sang penciptanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar